Aksara, Basa, lan Sastra Bali

"Om Swastyastu, swasti prapta aturang titiang majeng ring para sameton blogger sami, durusang macecingak ring blog titiang, pinaka anggen jalaran masadu wirasa, mogi-mogi wenten pikenohnyane"

Selasa, 15 Januari 2013

Fenomena Bahasa Bali: Menyikapi Kurikulum 2013

Bahasa Bali sebagai bahasa daerah atau bahasa Ibu -- dahulu ketika masih digunakan dalam lingkungan keluarga. Namun sekarang tentu tidak demikian adanya, karena justru yang menjadi bahasa Ibu bagi anak-anak masyarakat Bali adalah bahasa Indonesia, sedangkan bahasa Bali adalah sebagai bahasa asing kedua bagi mereka. Keadaan ini seakan menjadi ironis, mengapa? Karena bahasa Bali sebagai bahasa daerah justru tidak mendapatkan prioritas dan termarginalkan dalam kehidupan masyarakatnya. 
Merenungi fenomena bahasa Bali

"Ke depan, bahasa Bali diharapkan agar lebih didorong ke arah kompetisi nasional bahkan menjadi sebuah kompetisi internasional. Karena bahasa Bali merupakan sebuah sistem kebahasaan, selanjutnya bahasa Bali untuk budaya yang berfungsi sebagai akar pelestari kebudayaan Bali, tidak seyogyanya tergusur oleh sistematika bahasa nasional ataupun bahasa asing lainnya. Hal ini dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal,