Aksara, Basa, lan Sastra Bali

"Om Swastyastu, swasti prapta aturang titiang majeng ring para sameton blogger sami, durusang macecingak ring blog titiang, pinaka anggen jalaran masadu wirasa, mogi-mogi wenten pikenohnyane"

Rabu, 23 Mei 2012

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama

            Karya sastra drama memiliki unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik yang diperlukan untuk membangun ceritanya.
Adapun unsur intrinsik drama terdiri atas sebagai berikut.
1)      Tema, yaitu ide pokok/gagasan utama/pengalaman yang terdapat dalam drama, merupakan sasaran tujuan. Tema dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Tema Mayor, yaitu tema utama yang terdapat dalam drama.
b.      Tema Minor, yaitu tema sampingan selain tema utama, merupakan subtema yang berfungsi untuk memperkuat tema mayor.
2)      Alur (plot), yaitu rangkaiaan kejadian dalam sebuah cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan yakni dimulai dari eksposisi (perkenalan) sampai tahap resolusi (penyelesaian).

3)      Tokoh, yaitu pelaku dalam drama. Tokoh dapat dibedakan menjadi beberapa tahapan, yaitu:
a.       The Foil, yaitu tokoh yang kontras dengan tokoh lain, yang berfungsi sebagai pembantu tokoh lain (figuran).
b.      The Type Character, yaitu tokoh yang mampu memerankan berbagai peran (karakter) dengan baik.
c.       The Static Character, yaitu tokoh yang tidak mengalami perubahan (tetap).

v  Selain tokoh di atas, juga ada tokoh-tokoh lainnya yaitu:
a)      tokoh protagonis, yaitu tokoh utama dalam drama yang dimunculkan untuk mengatasi persoalan dalam cerita.
b)      tokoh antagonis, yaitu tokoh yang melawan atau menentang tokoh protagonis (tokoh jahat).
c)      tokoh tritagonis, yaitu tokoh penengah (pelerai) yang sifatnya netral.

4)      Penokohan (perwatakan), yaitu watak atau karakter dari para tokoh di dalam cerita.

5)      Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua orang tokoh atau lebih dalam drama. Selain itu, ada juga beberapa istilah tentang percakapan yaitu:
a.       monolog, yaitu percakapan yang dilakukan  seorang diri.
b.      prolog, yaitu kata-kata pendahuluan dalam drama.
c.       epilog, yaitu kata-kata penutup dalam drama.

6)      Latar, yaitu tempat dan waktu terjadinya peristiwa atau insiden dalam drama.

7)      Lakuan, yaitu gerak-gerik dalam sebuah drama sesuai dengan peran tokoh.

8)      Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan kepada audience (pembaca ataupun penonton).

Unsur Ekstrinsik Karya Sastra Drama
Adapun unsur ekstrinsik dalam drama, yaitu sound system, lighting, tata panggung, tata rias, dan tata busana.


Kapupulang saking:

Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada 10 University Press.

Santosa, Wijaya Heru dan Sri Wahyuningtyas. 2010. Pengantar Apresiasi Prosa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sukada, Made. 1987. Beberapa Aspek tentang Sastra. Denpasar: Penerbit Kayumas & Yayasan Ilmu dan Seni Lesiba.

Tim Penyusun. 1994. Penataan, Penitian dan Pembinaan Apresiasi Sastra. Sebuah naskah berupa essai SMP Negeri 1 Manggis.


3 komentar:

Wusan Ngwacen sampunang lali maosin iriki! Suksma